Sedang sibuk kita mencari-cari dan mengejar kesenangan di dunia, kadang-kadang kita lupa hidup di dunia ini hanya sementara. Dek gambaran keindahan dunia yang sedang kita rasai, kita tertipu dengan kesenangan yang sementara. Lalu kita lupa akan matlamat kita hidup di dunia. Hidup demi mencari bekalan menuju akhirat. Satu kehidupan abadi untuk selama-lamanya.
Apakah hakikat dunia? Ada beberapa hadith yang menceritakan tentang hakikat dunia.
Satu hari Nabi Muhammad ada dekat satu tempat pembuangan sampah. Kata Nabi Muhammad kepada para sahabatnya, “Kejarlah dunia.” Kemudian dia ambil satu sampah dan satu tulang reput lalu berkata, “Inilah dunia.” Hadith riwayat Imam Baihaqi.
Satu hari Nabi Muhammad ada dekat satu tempat pembuangan sampah. Kata Nabi Muhammad kepada para sahabatnya, “Kejarlah dunia.” Kemudian dia ambil satu sampah dan satu tulang reput lalu berkata, “Inilah dunia.” Hadith riwayat Imam Baihaqi.
Lihat, nilai dunia ini kepada Rasulullah hanyalah sekadar sampah dan tulang saja. Itulah yang kita kejar selama hari ini.
Suatu hari Nabi Muhammad ternampak bangkai seekor anak kambing yang dibuang oleh tuannya. Ya lah, bangkai anak kambing, kita bukan boleh makan walau secantik dan se”hensem” manapun anak kambing itu. Kata Nabi, dunia ini pada pandangan Tuhan adalah lebih hina daripada kambing itu pada pandangan tuannya. Maksudnya, nilai dunia ini tak lebih daripada bangkai anak kambing saja di sisi Allah.
Kemudian kata Nabi lagi… kalaulah nilai dunia ini sama dengan sebelah sayap nyamuk sajapun, maka Allah tak akan bagi orang-orang kafir minum walaupun seteguk air. Maksudnya, segala keindahan dan kemewahan di dunia ini tak sampaipun sebelah sayap nyamuk di sisi Tuhan, kalau nak dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Sebab itulah Allah bagi peluang kepada orang-orang kafir untuk menguasai dan menikmati dunia ini. Hadith ini diriwayatkan oleh Imam Turmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim.
Dunia ini ibarat lampu dengan bayang-bayang. Kalau kita kejar bayang-bayang kita, bayang-bayang tak dapat, lampu makin jauh kita tinggalkan. Kalau kita kejar lampu- lampu dapat, bayang-bayang pun ikut dari belakang. Begitulah… kalau kita kejar dunia, dunia tak dapat, akhirat semakin menjauh. Tapi kalau kita kejar akhirat- akhirat dapat, dunia pun mengikut dari belakang. Dapat juga!
Sumber: Langkahan Ikmalia
~Tolong ingatkan aku..selalu.......~